Friday 22 March 2013

Hukum orang yang murtad (orang yang keluar dari agama Islam )

Hukum orang yang murtad (orang yang keluar dari agama Islam )

Posted: 2 Juni 2010 in Fiqih & Fatwa
Kaitkata:,
Tanya :

Sampai dimana kebenaran hadits ” Barangsiapa mengganti agamanya maka bunuhlah dia ” dan apa maksudnya dan bagaimana memahaminya dengan firman Allah : ” tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam” dan dengan firman Allah : “Dan jikalau Tuhan-mu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang berimana semuanya?” dan dengan hadits “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang haq selaian Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, maka jika mereka melakukan itu, mereka telah memelihara dariku darah dan harta mereka kecuali dengan haknya dan perhitungan mereka atas Allah ‘Azza wa Jalla”. Dan apakah dapat dipahami bahwa memeluk agama dengan pilihan sendiri tidak dengan paksaan ?

Jawab :

Pertama-tama : hadits ” Barang siapa mengganti agamanya, maka bunuhlah dia” adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan lainnya dari ahli sunnah dengan lafadz ” Barang siapa mengganti agamanya, maka bunuhlah dia”. Adapun cara mengumpulkan pemahaman antara hadits ini dan dalil-dalil yang disebutkan dalam pertanyaan, maka sama sekali tidak ada pertentangan antara dalil-dalil tersebut dan segala puji bagi Allah. Karena sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ” Barangsiapa mengganti agamanya, maka bunuhlah dia” bagi orang yang murtad yang kafir setelah menjadi muslim, maka orang tearsebut harus dibunuh setelah diminta agar dia bertaubat, maka jika dia bertaubat (tidaklah ia dibunuh), namun jika tidak bertaubat juga, maka dia dibunuh. Adapun firman Allah : tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam” (al-Baqarah : 256 ), dan firman Allah : “Dan jikalau Tuhan-mu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang berimana semuanya?” ( Yunus : 99), maka tidak ada pertentangan antara dalil-dalil tersebut, karena masuk agama Islam, tidak mungkin dipaksa-paksakan, karena hal itu adalah sesuatu yang ada dalam hati, dan kepuasan dalam hati, dan tidak mungkin bagi kita untuk bertindak dalam hati tersebut, dan menjadikan hati-hati itu beriman, ini ada di tangan Allah, Dia adalah Muqallibul qulub ( Yang Membalik-balikkan hati ) Dia-lah Yang memberi petunjuk siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan menyesatkan yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi kewajiban kita adalah berda’wah ( mengajak orang lain ) kepada Allah dan memberikan penjelasan serta berjihad ( berperang ) di jalan Allah bagi mereka yang membangkang setelah mengenal Al-Haq, dan membangkang setelah mengenalnya, Nah orang seperti ini wajib kita perangi, adapun bahwa kita memaksakan orang untuk masuk dalam agama Islam dan menjadikan iman (keyakinan/kepercayaan) masuk dalam hati, hal ini bukan ada pada kemampuan kita, hal yang sedemikian hanya kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi kita-pertama-tama- berda’wah kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik dan menerangkan kepada manusia agama ini.

Kedua : kita memerangi orang-orang yang membangkang (keras kepala) dan orang-orang yang kafir dan juhud(mengingkari) sehingga Agama hanya menjadi bagi Allah dan tidak ada lagi fitnah ( syirik dan kekufuran).Adapun orang yang murtad maka dia dibunuh, karena dia kafir setelah menjadi muslim, dan meninggalkan kebenaran setelah mengenalnya, maka dia bagaikan anggota tubuh yang rusak yang harus dipotong, dan menyelamatkan masyarakat darinya, karena dia telah rusak aqidahnya, dan ditakutkan akan merusak aqidah orang lain, karena dia meninggalkan kebenaran bukan karena bodoh, akan tetapi dia meninggalkannya semata-mata karena keras kepala setelah dia mengenal kebenaran tersebut, oleh karena itu dia tidak pantas lagi untuk hidup, makanya dia harus dibunuh.Dan tidak ada pertentangan antara firman Allah :” tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam” (al-Baqarah : 256 ) dengan membunuh orang yang murtad tersebut, karena memaksakan dalam beragama disini ketika akan masuk agama Islam, dan adapun membunuh orang yang murtad, hal itu terjadi ketika dia keluar dari agama Islam setelah dia masuk kedalamnya.

Dengan dasar bahwa firman Allah : :” tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam” (al-Baqarah : 256 ) terdapat beberapa perkataan dari ahli tafsir, di antara mereka ada yang mengatakan bahwa ayat ini khusus bagi ahli kitab dan bahwa ahli kitab tidak dipaksakan.( yang dimaksudkan ahli kitab adalah yahudi dan nashrani ), dan dari mereka hanya diminta untuk beriman atau membayar jizyah( yaitu harta yang dibayarkan oleh ahli kitab kepada khilafah islam. Penterjemah) maka mereka dibiarkan melaksanakan ajaran agama mereka, jika mereka telah membayar jizyah tersebut, sedang mereka tunduk terhadap hukum Islam, dan ayat ini bukan umum bagi setiap orang yang kafir, dan sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa ayat ini telah mansukhah (dihapus hukumnya) dengan firman Allah ” bunuhlah orang-orang musyrik dimana saja kalian temukan” (At-Taubah : 5).
Akan tetapi pendapat yang benar adalah bahwa ayat ini adalah khusus bagi ahli kitab, dan maksudnya adalah bahwa agama ini telah terang dan jelas yang diterima oleh fitrah manusia dan akal yang sehat, dan bahwa seseorang tidak memeluknya karena terpaksa, akan tetapi dia masuk agama Islam karena puas dan karena cinta dan suka. Dan inilah pengertian yang benar.

Diterjemahkan dari Muntaqa’ Fatwa-fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan, II/118

Hukum & Kewajipan Menutup Aurat Ke Atas Umat Islam

Hukum & Kewajipan Menutup Aurat Ke Atas Umat Islam


Betulkan yang biasa.. Biasakan yang betul..


Sebab Nuzul Ayat (^_^)

Ayat ini diturunkan bertepatan dengan kisah Asma' binti Abu Bakar sewaktu beliau menemui Rasulullah s.a.w dengan memakai pakaian yang nipis..

Aishah r.a. meriwayatkan bahawa Asma' binti Abu Bakar telah datang menziarahi Rasulullah s.a.w dengan memakai pakaian yang nipis.. Lalu Rasulullah s.a.w bersabda : "Wahai Asma'.. Sesungguhnya seseorang perempuan itu apabila sudah datang Haid tidak boleh dilihat melainkan ini sahaja (Baginda mengisyaratkan muka dan tangannya..)"

Intisari Ayat (^_^)

Allah s.w.t mewajibkan kepada orang Islam lelaki dan perempuan supaya menutup aurat dan mengawal pandangan daripada melihat perkara-perkara yang tidak baik.. Begitu juga perempuan Islam tidak dibenarkan menunjukkan perhiasannya kepada lelaki ajnabi yang bukan mahramnya..

Tujuan kewajipan ini ialah untuk menjaga kehormatan dan memelihara maruah diri..


Menutup Aurat Dalam Islam (^_^)

Pengertian Aurat :
Dari segi bahasa, aurat ialah sesuatu yang mengaibkan..
Dari segi istilah, aurat ialah bahagian tubuh badan seseorang yang WAJIB ditutup dan dilindungi daripada pandangan bukan mahram atau ajnabi..

Hukum menutup aurat adalah WAJIB bagi lelaki dan perempuan Islam..

Batas-batas aurat :
Aurat Lelaki :
1. Dengan perempuan mahram, auratnya di antara pusat dengan lutut..
2. Dengan perempuan bukan mahram, auratnya di antara pusat dengan lutut..
3. Dengan perempuan bukan Islam, auratnya di antara pusat dengan lutut..

Aurat Wanita :
1. Dengan mahram lelaki, auratnya di antara pusat dengan lutut..
2. Dengan lelaki bukan mahram, auratnya seluruh tubuh, kecuali muka dan dua pergelangan tangan..
3. Dengan lelaki bukan Islam, auratnya seluruh tubuh, kecuali muka dan dua pergelangan tangan..

Sebab-sebab Islam meWAJIBkan lelaki dan perempuan Islam menutup aurat :
1. Untuk menjaga dan memelihara kehormatan, kesopanan, dan maruah diri seseorang..
2. Menghindarkan diri daripada terjerumus ke arah perbuatan Zina..
3. Untuk membezakan antara keperibadian orang Islam dengan orang bukan Islam..
4. Menggambarkan bahawa orang Islam sangat patuh dan taat kepada perintah Allah..

Hikmah / Fadhilat / Kebaikan disebalik kewajipan menutup aurat ke atas orang Islam :
1. Memuliakan manusia sebagai makhluk yang istimewa..
2. Membentuk diri manusia supaya menjadi insan yang beradab..
3. Dapat mengelak diri daripada sebarang fitnah..
4. Melahirkan masyarakat yang berakhlak mulia dan patuh kepada perintah Allah..

Islam menggalakkan umatnya berpakaian baik, bersih, cantik, dan menutup aurat kerana amalan tersebut mendatangkan kebaikan kepada manusia..

Antara kebaikan menutup aurat dan keburukan mendedahkan aurat ialah :

KEBAIKAN MENUTUP AURAT KEBURUKAN MENDEDAHKAN AURAT
Kehormatan dan maruah diri terjaga Mencemarkan kehormatan dan maruah diri
Dapat mengelak daripada berlaku perkara-perkara yang tidak diingini Mendorong kepada berlaku perkara-perkara yang tidak baik
Dapat menghindar daripada terjerumus ke arah perbuatan yang tidak baik Dibenci dan dicemuh oleh orang lain
Dipandang mulia dan dihormati oleh orang lain Tidak melambang keperibadian Muslim sejati
Melambangkan keperibadian Muslim sejati Terdedah kepada gangguan lelaki yang tidak bermoral


Pakaian Menurut Islam (^_^)

Islam menyuruh umatnya berhias diri dengan memakai pakaian yang menutup aurat mengikut kemampuan masing-masing.. Islam tidak menetapkan sesuatu fesyen yang boleh dipakai oleh kaum lelaki dan wanita.. Semua fesyen boleh dipakai asalkan menutup aurat dan bukan daripada jenis kain yang diharamkan..

Antara ciri-ciri pakaian dan perhiasan yang diharuskan ialah :
1. Hendaklah menutup aurat
2. Tidak nipis
3. Hendaklah longgar, selesa, dan tidak ketat
4. Pakaian lelaki yang tidak menyerupai pakaian wanita, atau sebaliknya
5. Lelaki tidak dibenarkan memakai emas dan sutera, kerana ia khas untuk perempuan
6. Tidak menyerupai pakaian sesuatu kaum.. Contohnya : Yahudi




Ada beberapa jenis pakaian dan perhiasan yang diHARAMkan bagi lelaki dan wanita dalam Islam.. Jenis-jenis pakaian tersebut seperti berikut :

HARAM BAGI LELAKI HARAM BAGI WANITA
Semua jenis pakaian yang dibuat daripada sutra Memakai pakaian bertujuan untuk bermegah-megah dan menunjuk-nunjuk
Semua barang perhiasan daripada emas Pakaian yang nipis yang menampakkan tubuh badan
Memakai pakaian yang menyerupai kaum wanita Pakaian yang menjadi lambang kepada agama lain
Memakai pakaian bertujuan untuk bermegah-megah dan menunjuk-nunjuk Pakaian yang menyerupai pakaian lelaki
Semua pakaian yang menjadi lambang kepada agama lain Pakaian yang terlalu ketat dan mengghairahkan

Allah s.w.t memerintahkan golongan wanita supaya menyembunyikan perhiasan dirinya daripada dilihat oleh orang lain, kecuali kepada golongan yang tidak diharamkan..

Golongan yang tidak diharamkan melihat perhiasan wanita ialah :
1. Suami
2. Bapa. Termasuk datuk hingga ke atas
3. Bapa suami (mertua)
4. Anak lelaki dari saudara lelaki
5. Anak lelaki dari saudara perempuan
6. Anak-anak lelaki. termasuk cucu hingga ke bawah
7. Anak lelaki suami (anak tiri)
8. Adik-beradik lelaki
9. Sesama wanita
10. Hamba sahaya
11. Palayan lelaki yang tiada keinginan syahwat




Panduan Bergaul Antara Lelaki & Wanita (^_^)

Garis panduan dalam pergaulan antara lelaki dan wanita seperti berikut :
1. Lelaki dan wanita dibenarkan bergaul dalam perkara-perkara yang diharuskan oleh syarak
2. Tidak membenarkan pergaulan bebas antara lelaki dan wanita tanpa batas
3. Haram bagi lelaki melihat aurat wanita.. Begitu juga sebaliknya..

Islam tidak membenarkan lelaki dan wanita bertentangan mata antara satu sama lain, kecuali disebabkan sesuatu yang diharuskan.. Justeru itu, Islam mewajibkan lelaki dan wanita supaya merendahkan pandangan mereka, dan mengawal pandangan daripada perkara-perkara mungkar..

Pandangan mata yang tidak terkawal antara lelaki dan wanita boleh menjadi permulaan kepada berlakunya Zina..


Pengajaran Ayat (^_^)

1. Setiap umat Islam samada lelaki, mahupun wanita.. WAJIB menutup aurat terhadap golongan yang bukan mahram
2. Orang Islam dilarang memakai pakaian dan barang-barang perhiasan secara berlebihan, kerana dikhuatiri wujud sifat yang tidak baik dalam diri..
3. Kaum wanita dilarang memperlihatkan perhiasan tubuh badan kepada bukan mahram kerana dibimbangi berlaku fitnah..


aurat

aurat

Sunday 17 March 2013

Cara Mengambil Wudhu' Dengan Betul

Untuk menunaikan sembahyang, diwajibkan kita berwudhu'(mengambil air sembahyang atau mengangkat hadas kecil)terlebih dahulu. Jika kita tidak berwudhu' adalah haram hukumnya, begitu juga jika kita ingin melakukan:-

  • Sembahyang-sembahyang sunat.

  • Thawaf di Baitullah.

  • Menyembahyangkan mayat.

  • Sujud tilawah atau sujud syukur.

  • Memegang (menyentuh/membawa) Al-Quran, tetapi dibolehkan, diharuskan menyentuh/membawa/memegang jika kandungan isi Al-Quran itu lebih banyak tafsiran dari isi ayat Al-Quran.


Syarat-syarat Wudhu' 
Syarat sah wudhu' itu ada enam:-

  • Orang Islam (orang bukan Islam tidak wajib berwudhu')

  • Mumayiz, iaitu telah dapat membezakan yang baik dengan yang buruk sesuatu pekerjaan, yakni yang telah berusia 9 tahun.

  • Air mutlak (air yang suci lagi menyucikan).

  • Bersih dari Haidh, Nifas dan Junub atau dalam Hadas Besar.

  • Jangan ada pada anggota kita sesuatu benda yang dengannya, sebabnya tidak sampai air ke kulit/rambut/kuku seperti cat, lilin, getah, tatoo di kulit, pewarna rambut, pewarna kuku, gincu bibir, eyeshadow dsb.

  • Mengetahui dan dapat membezakan mana yang fardhu dan sunat.



Rukun-rukun wudhu'

Rukun wudhu' itu ada enam perkara:-
BERSIHKAN KEDUA-DUA BELAHBERKUMUR & BERSIHKAN HIDUNG

1. NIAT, iaitu diniatkan di dalam hati untuk mengerjakan wudhu', bacalah diwaktu mula hendak membasuh muka:-


"Nawaitu rafa'al hadathil asghari Lillahi Ta'ala"ertinya "Sahaja Aku mengangkat hadath kecil kerana Allah Ta'ala" atau "Nawaitu Udu'a Lillahi Ta'ala" bermaksud "Sahaja aku mengangkat wudhu' kerana Allah Ta'ala". Sebelum berniat berkumur dan bersihkanlah hidung tangan dan kaki serta mulakanlah dengan membaca "Bismillah hirrahman nirrahim" dan niat.

NIAT & BASUH SELURUH MUKADARI TELINGA KIRI-KANAN



2. MEMBASUH MUKA
, mengalikan air serta meratakannya keseluruh muka yang dibasuh itu, dari dahi sampai ke dagu (jika ada janggut hendaklah diratakan seluruhnya) dan dari telinga kanan hingga ke telinga kiri - 3 Kali.
HUJUNG JARI HINGGA SIKUMULAKAN TANGAN KANAN/KIRI



3. MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA DUA SIKU
, dimulai dari siku hingga sampai kedua hujung jari. Mulakan dari tangan kanan dahulu diikuti tangan kiri, lakukan sebanyak - 3 Kali.
MENYAPU AIR KE KEPALAMENCUCI KEDUA TELINGA



4. MENYAPU AIR KE KEPALA
, merata menyapu kepala dengan air sekurang-kurangnya tiga helai rambut dan yang lebih baik ialah menyapu seluruh kepala. - 3 Kali.
MEMBASUH KEDUA BELAH KAKIMULAKAN KAKI KANAN/KIRI



5. MEMBASUH KEDUA KAKI
, mengalir dan ratakan air kepada dua kaki serta celah-celah jari kaki tumit hingga bukulali atau matakaki, mulakan sebelah kanan dahulu. - 3 Kali.

6. TERTIB, mengikut urutan atau turutan yang dahulu didahulukan dan yang kemudian dikemudiankan.

Selesai mangangkat wudhu' hendaklah membaca Doa Selepas wudhu'

Sunat-sunat wudhu' 
Perkara-perkara yang disunatkan ketika berwudhu':-

  • Menghadap ke arah Kiblat.

  • Menbaca "Auuzubillah himinasyaitonirrajim" dan "Bismillah hirrahman nirrahim".

  • Membasuh kedua telapak tangan hingga kepergelangan tangan sebelum berwudhu'.

  • Berkumur atau bersugi.

  • Memasukkan sedikit air ke dalam hidung untuk membersihkannya dan mengeluarkannya kembali.

  • Menyapu air ke kepala.

  • Memusing-musingkan cincin jika ada di jari.

  • Menjelai-jelai janggut atau misai dengan air sehingga rata.

  • Menjelai jari-jari tangan dan kaki.

  • Mendahulukan basuhan anggota kanan daripada yang kiri.

  • Mengulang 3 Kali setiap basuhan.

  • Jangan meminta bantuan orang lain seperti tolong menuangkan air sewaktu berwudhu'.

  • Jangan mengelap atau mengeringkan anggota wudhu' dengan kain atau sebagainya.

  • Elakkan percikkan air jangan sampai jatuh semula ke bekas atau ketimba.

  • Berjimat ketika menggunakan air.

  • Jangan berkata-kata atau bersembang ketika mengerjakan wudhu'.


Perkara yang membatalkan wudhu'.
Enam perkara membatalkan wudhu':-

  • Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (kubul atau dubur) seperti kencing, najis, angin, mazi, nanah, darah atau mani dan sebagainya.

  • Tidur yang tidak tetap, kecuali terlena sebentar ketika sedang duduk.

  • Hilang akal disebabkan mabuk, pengsan, gila, sawan, pitam dan sebagainya.

  • Menyentuh kemaluan manusia atau dubur dengan telapak tangan atau perut jari kecil atau besar hidup ataupun mati.

  • Bersentuh kulit antara lelaki dengan perempuan dengan tidak berlapik kecuali muhrimnya(keluarga yang tidak boleh dikahwini antara keduanya seperti Ayah, Ibu, anak, nenek, cucu, saudara sesusu, mertua, menantu dan lain-lainnya).

  • Murtad.


Perkara yang sunat untuk berwudhu'.

  • Sehabis keluar darah dari hidung.

  • Sesudah mengantuk.

  • Hendak berjalan jauh.

  • Sehabis ketawa berbahak-bahak.

  • Ragu-ragu dalam berwudhu'.

  • Sehabis berkelahi, mengumpat, memaki, mencaci,mengadu domba, marah atau mengeluarkan kata-kata kotor.

  • Kerana hendak tidur siang ataupun malam.

  • Kerana hendak membaca ayat-ayat Al-Quran, Hadith atau Zikrullah.

  • Kerana hendak Iktikaf di dalam masjid.

  • Hendak bertabligh, pidato atau mengajarkan ilmu agama.

  • Ziarah ke kubur.

  • Memegang atau memikul mayat.

  • Jika dalam keadaan marah.
Untuk menunaikan sembahyang, diwajibkan kita berwudhu'(mengambil air sembahyang atau mengangkat hadas kecil)terlebih dahulu. Jika kita tidak berwudhu' adalah haram hukumnya, begitu juga jika kita ingin melakukan:-

  • Sembahyang-sembahyang sunat.

  • Thawaf di Baitullah.

  • Menyembahyangkan mayat.

  • Sujud tilawah atau sujud syukur.

  • Memegang (menyentuh/membawa) Al-Quran, tetapi dibolehkan, diharuskan menyentuh/membawa/memegang jika kandungan isi Al-Quran itu lebih banyak tafsiran dari isi ayat Al-Quran.


Syarat-syarat Wudhu' 
Syarat sah wudhu' itu ada enam:-

  • Orang Islam (orang bukan Islam tidak wajib berwudhu')

  • Mumayiz, iaitu telah dapat membezakan yang baik dengan yang buruk sesuatu pekerjaan, yakni yang telah berusia 9 tahun.

  • Air mutlak (air yang suci lagi menyucikan).

  • Bersih dari Haidh, Nifas dan Junub atau dalam Hadas Besar.

  • Jangan ada pada anggota kita sesuatu benda yang dengannya, sebabnya tidak sampai air ke kulit/rambut/kuku seperti cat, lilin, getah, tatoo di kulit, pewarna rambut, pewarna kuku, gincu bibir, eyeshadow dsb.

  • Mengetahui dan dapat membezakan mana yang fardhu dan sunat.



Rukun-rukun wudhu'

Rukun wudhu' itu ada enam perkara:-
BERSIHKAN KEDUA-DUA BELAHBERKUMUR & BERSIHKAN HIDUNG

1. NIAT, iaitu diniatkan di dalam hati untuk mengerjakan wudhu', bacalah diwaktu mula hendak membasuh muka:-


"Nawaitu rafa'al hadathil asghari Lillahi Ta'ala"ertinya "Sahaja Aku mengangkat hadath kecil kerana Allah Ta'ala" atau "Nawaitu Udu'a Lillahi Ta'ala" bermaksud "Sahaja aku mengangkat wudhu' kerana Allah Ta'ala". Sebelum berniat berkumur dan bersihkanlah hidung tangan dan kaki serta mulakanlah dengan membaca "Bismillah hirrahman nirrahim" dan niat.

NIAT & BASUH SELURUH MUKADARI TELINGA KIRI-KANAN



2. MEMBASUH MUKA
, mengalikan air serta meratakannya keseluruh muka yang dibasuh itu, dari dahi sampai ke dagu (jika ada janggut hendaklah diratakan seluruhnya) dan dari telinga kanan hingga ke telinga kiri - 3 Kali.
HUJUNG JARI HINGGA SIKUMULAKAN TANGAN KANAN/KIRI



3. MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA DUA SIKU
, dimulai dari siku hingga sampai kedua hujung jari. Mulakan dari tangan kanan dahulu diikuti tangan kiri, lakukan sebanyak - 3 Kali.
MENYAPU AIR KE KEPALAMENCUCI KEDUA TELINGA



4. MENYAPU AIR KE KEPALA
, merata menyapu kepala dengan air sekurang-kurangnya tiga helai rambut dan yang lebih baik ialah menyapu seluruh kepala. - 3 Kali.
MEMBASUH KEDUA BELAH KAKIMULAKAN KAKI KANAN/KIRI



5. MEMBASUH KEDUA KAKI
, mengalir dan ratakan air kepada dua kaki serta celah-celah jari kaki tumit hingga bukulali atau matakaki, mulakan sebelah kanan dahulu. - 3 Kali.

6. TERTIB, mengikut urutan atau turutan yang dahulu didahulukan dan yang kemudian dikemudiankan.

Selesai mangangkat wudhu' hendaklah membaca Doa Selepas wudhu'

Sunat-sunat wudhu' 
Perkara-perkara yang disunatkan ketika berwudhu':-

  • Menghadap ke arah Kiblat.

  • Menbaca "Auuzubillah himinasyaitonirrajim" dan "Bismillah hirrahman nirrahim".

  • Membasuh kedua telapak tangan hingga kepergelangan tangan sebelum berwudhu'.

  • Berkumur atau bersugi.

  • Memasukkan sedikit air ke dalam hidung untuk membersihkannya dan mengeluarkannya kembali.

  • Menyapu air ke kepala.

  • Memusing-musingkan cincin jika ada di jari.

  • Menjelai-jelai janggut atau misai dengan air sehingga rata.

  • Menjelai jari-jari tangan dan kaki.

  • Mendahulukan basuhan anggota kanan daripada yang kiri.

  • Mengulang 3 Kali setiap basuhan.

  • Jangan meminta bantuan orang lain seperti tolong menuangkan air sewaktu berwudhu'.

  • Jangan mengelap atau mengeringkan anggota wudhu' dengan kain atau sebagainya.

  • Elakkan percikkan air jangan sampai jatuh semula ke bekas atau ketimba.

  • Berjimat ketika menggunakan air.

  • Jangan berkata-kata atau bersembang ketika mengerjakan wudhu'.


Perkara yang membatalkan wudhu'.
Enam perkara membatalkan wudhu':-

  • Keluar sesuatu dari salah satu dua jalan (kubul atau dubur) seperti kencing, najis, angin, mazi, nanah, darah atau mani dan sebagainya.

  • Tidur yang tidak tetap, kecuali terlena sebentar ketika sedang duduk.

  • Hilang akal disebabkan mabuk, pengsan, gila, sawan, pitam dan sebagainya.

  • Menyentuh kemaluan manusia atau dubur dengan telapak tangan atau perut jari kecil atau besar hidup ataupun mati.

  • Bersentuh kulit antara lelaki dengan perempuan dengan tidak berlapik kecuali muhrimnya(keluarga yang tidak boleh dikahwini antara keduanya seperti Ayah, Ibu, anak, nenek, cucu, saudara sesusu, mertua, menantu dan lain-lainnya).

  • Murtad.


Perkara yang sunat untuk berwudhu'.

  • Sehabis keluar darah dari hidung.

  • Sesudah mengantuk.

  • Hendak berjalan jauh.

  • Sehabis ketawa berbahak-bahak.

  • Ragu-ragu dalam berwudhu'.

  • Sehabis berkelahi, mengumpat, memaki, mencaci,mengadu domba, marah atau mengeluarkan kata-kata kotor.

  • Kerana hendak tidur siang ataupun malam.

  • Kerana hendak membaca ayat-ayat Al-Quran, Hadith atau Zikrullah.

  • Kerana hendak Iktikaf di dalam masjid.

  • Hendak bertabligh, pidato atau mengajarkan ilmu agama.

  • Ziarah ke kubur.

  • Memegang atau memikul mayat.

  • Jika dalam keadaan marah.

Saturday 16 March 2013

April Fool!!!


April Fools Day

Pada setiap tanggal 1 April, ada sahaja orang (terutama anak-anak muda) yang merayakan hari tersebut dengan membuat pelbagai kejutan atau sesuatu aneh yang di luar jangkaan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April. Namun, tahukah anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentera Salib terhadap kaum Muslim Sepanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebahagiannya dari buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)

Sejarah April Fool


Perayaan April Fool yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berasal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. The April’s Fool Day berasal dari satu episod sejarah Muslim Sepanyol pada tahun 1487 atau bersamaan dengan 892 H. Sebelum mengungkap tragedi tersebut, ada baiknya kita melihat sejarah Sepanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Sepanyol tumbuh menjadi satu negeri yang makmur secara beransur-ansur. Pasukan Islam tidak setakat berhenti di Sepanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitarnya menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang terletak di pergunungan.

Islam telah menerangi Sepanyol. Ini kerana sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Sepanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Sepanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mengamalkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Quran, tetapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Quran. Mereka selalu berkata untuk tidak minum khamar, bergaul bebas, dan segala macam hal yang dilarang oleh Islam. Keadaan seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Sepanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Sepanyol, namun mereka selalu gagal. Mereka telah mencuba beberapa kali tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah perisik untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Sepanyol. Akhirnya perisik itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Sepanyol, yakni yang pertama adalah harus melemahkan iman mereka dahulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara percuma ke dalam wilayah Sepanyol. Muzik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari berbanding membaca Al-Quran. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya adalah untuk menyemarakkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Sepanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Sepanyol jatuh dan berjaya dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga rakyat biasa, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dibantai dengan sadis dan kejam.

Satu persatu daerah di Sepanyol ditakluki. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk Islam di Sepanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentera-tentera Kristian terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan mulai sepi, yang tinggal adalah ribuan mayat yang bergelimpangan dan bermandikan aliran darah. Tentera Salib mengetahui bahawa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentera Salib itu meneriakkan pengumuman, bahawa para Muslim Granada boleh keluar dari rumah dengan aman dan dibenarkan berlayar keluar dari Sepanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Sepanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Sepanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentera Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam dibenarkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentera Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Sepanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentera Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentera Salib itu membakar rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Manakala ribuan umat Islam yang berada di pelabuhan berasa terkejut ketika tentera Salib juga membakar kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Sepanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak boleh berbuat apa-apa kerana sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anak yang masih kecil. Lalu tentera Salib segera mengepung mereka dengan pedang yang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentera Salib itu segera membunuh umat Islam Sepanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentera Salib terus membunuh orang awam yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Sepanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristian pada setiap tanggal 1 April sebagai “The Aprils Fool Day”.

Bagi umat Islam April Fool tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari dimana ribuan saudara seimannya disembelih dan dibantai oleh tentera Salib di Granada, Sepanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak layak jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan merayakan April Fool, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Fool, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan beramai-ramai terhadap ribuan saudara-saudaranya di Granada, Sepanyol, beberapa abad silam.

April Fool Merupakan Perayaan Pembantaian Umat Islam, Tidak Layak Dirayakan

Umat Islam sangat tidak layk merayakan “The April Fool Day” kerana kebiasaan itu didasarkan untuk memperingati peristiwa pembantaian umat Islam di Sepanyol pada 1 April 1487 Masihi.

Ir.H.Asmara Dharma, seorang cendekiawan muslim dari Indonesia menuturkan di dalam tulisannya; “Umat Islam banyak yang “latah” dan merayakan April Fool tanpa mengetahui dasar dan asal muasal peristiwa tersebut”

Ia menjelaskan, perayaan April Fool itu didasarkan atas peristiwa penyerangan besar-besaran oleh tentera Salib terhadap negara Sepanyol yang ketika itu di bawah kekuasaan kekhalifahan Islam pada Mac 1487 Masihi.

Kota-kota Islam di Sepanyol seperti Zaragoza dan Leon di wilayah Utara, Vigo dan Forto di wilayah Timur, Valencia di wilayah Barat, Lisbon dan Cordoba di Selatan serta Madrid di pusat kota dan Granada sebagai kota pelabuhan berjaya dikuasai tentera Salib.

Umat Islam yang tersisa dari peperangan itu dijanjikan kebebasan jika meninggalkan Sepanyol dengan kapal yang disiapkan di pelabuhan Granada. Tentera Salib itu menjanjikan keselamatan dan membolehkan umat Islam menaiki kapal jika mereka meninggalkan Sepanyol dan tidak membawa sebarang persenjataan mereka.

Namun, ketika ribuan umat Islam sudah berkumpul di pelabuhan, kapal yang tadinya berlabuh di pelabuhan segera dibakar dan kaum muslim dibantai dengan kejam sehingga air laut menjadi merah kerana darah.

Peristiwa pembantaian dan pengingkaran janji tersebut terjadi pada 1 April 1487 Masehi dan dikenang sebagai “The April Fool Day.”

Selanjutnya, Dharma menjelaskan, peristiwa “The April Fool Day” itu dipopulerkan dengan “ritual” yang mempersendakan, menipu dan memperbodohkan orang lain tetapi bernuansa gembira.

“Ritual tersebut disyaratkan agar orang-orang yang dipersendakan tidak boleh berasa marah atau membalas” katanya.